8 MANFAAT DAUN KELOR BAGI KESEHATAN MAUPUN KONSUMSI SEHARI-HARI

8 MANFAAT DAUN KELOR BAGI KESEHATAN MAUPUN KONSUMSI SEHARI-HARI
Image by bdspn

Apa itu ‘Daun Kelor’?

Daun kelor, atau dikenal juga sebagai Moringa oleifera, adalah tanaman yang berasal dari India Utara. Namun kini, daun kelor sudah dibudidaya di berbagai negara subtropis Asia dan Afrika.

 

Karakteristik daun kelor

Daun kelor memiliki bentuk yang mirip dengan daun sirih, dengan ukuran panjang 1-3 cm dan lebar sekitar 4 mm hingga 1 cm. Karakteristik lainnya daun kelor adalah warna yang hijau dan tekstur yang lembut, sehingga mudah hancur saat diremas. Daun kelor memiliki aroma yang khas dengan rasa yang sedikit pahit.

 

Kandungan gizi daun kelor

Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia, berikut adalah kandungan gizi daun kelor per 100 gram:

Kalori: 92 kkal
Air: 75.5 gram
Protein: 5.1 gram
Lemak: 1.6 gram
Karbohidrat: 14.3 gram
Serat: 8.2 gram
Kalsium: 1.077 miligram
Fosfor: 76 miligram
Zat Besi: 6 miligram
Natrium: 61 miligram
Kalium: 298 miligram
Tembaga: 0.1 miligram
Zinc: 0.6 miligram
Beta karoten: 13.2666 mikrogram
Thiamin (Vitamin B1): 0.3 miligram
Riboflavin (Vitamin B2): 0.1 miligram
Niacin (Vitamin B3): 4.2 miligram
Vitamin C: 22 miligram

 

Manfaat kesehatan daun kelor

Meski terlihat seperti tanaman biasa, daun kelor memiliki beragam gizi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak orang mulai mencarinya.

 

Berikut adalah 8 manfaat daun kelor bagi kesehatan tubuh.

 

1. Mengurangi kadar gula darah

Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa daun kelor dapat mengurangi kadar gula darah. Sebuah studi yang dilakukan kepada 30 wanita menunjukkan bahwa mengkonsumsi 1.5 sendok teh (atau sekitar 7 gram) bubuk daun kelor setiap hari selama tiga bulan mengalami penurunan kadar gula darah puasa sebanyak 13.5%. Sebuah studi lainnya yang dilakukan kepada 6 pengidap diabetes menunjukkan bahwa menambahkan 50 gram daun kelor ke dalam diet sehari-hari dapat mengurangi kadar gula darah sebanyak 21%.

 

2. Mengurangi peradangan

Peradangan merupakan respon perlindungan alami tubuh terhadap infeksi atau cedera. Meski penting, peradangan bisa menjadi masalah kesehatan jika terus berlanjut dalam jangka waktu panjang. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa isothiocyanate, senyawa anti-inflamasi dalam daun kelor dapat mengurangi peradangan dengan menekan enzim peradangan dan protein dalam tubuh. Selain itu, konsentrat daun kelor juga dapat mengurangi peradangan dalam sel tubuh secara signifikan.

 

3. Menangkal radikal bebas

Vitamin C, beta-karoten dan quercetin adalah 3 antioksidan yang terkandung dalam daun kelor. Sebuah studi yang dilakukan kepada wanita menemukan bahwa mengkonsumsi sebanyak 1.5 sendok teh (atau sekitar 7 gram) bubuk daun kelor setiap hari selama tiga bulan dapat meningkat kadar antioksidan dalam darah secara signifikan. Antioksidan adalah senyawa yang memiliki peran penting untuk melawan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas bisa menyebabkan stres oksidatif, yang dapat menimbulkan penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2 dan lainnya.

 

4. Menjaga kesehatan otak

Kandungan vitamin C dan E yang relatif tinggi dalam daun kelor dapat melawan oksidasi yang mengarah pada degenerasi neuron dan meningkatkan fungsi otak. Selain itu, kandungan vitamin C dan E dalam daun kelor juga dapat menstabilkan neurotransmitter serotonin, dopamin dan noradrenalin di otak. Neurotransmitter tersebut memiliki peran yang penting untuk daya ingat, suasana hati, fungsi organ, respons terhadap stimulus seperti stres, kesenangan dan kesehatan mental, seperti depresi dan psikosis.

 

5. Meningkatkan daya ingat

Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa kandungan antioksidan dalam daun kelor dapat mengatasi stress dan peradangan di otak. Selain itu, kandungan protein yang tinggi dalam daun kelor dapat meningkatkan produksi neurotransmitter, yang dapat mempengaruhi suasana hati dan emosi. Daun kelor juga dapat meningkatkan daya ingat dengan mengubah aktivitas enzim pada area otak untuk meningkatkan daya ingat.

 

6. Bantu meningkatkan produksi ASI

Daun kelor juga diketahui sangat bermanfaat untuk meningkatkan produksi air susu ibu (ASI) bagi ibu yang menyusui. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa mengkonsumsi daun kelor dapat meningkatkan produksi ASI pada hari keempat sampai hari kelima setelah ibu melahirkan bayi prematur. Tidak hanya dari kuantitasnya saja, mengkonsumsi daun kelor juga dapat meningkatkan kualitas ASI, khususnya jumlah protein yang terkandung di dalamnya.

 

7. Mengurangi gejala menopause

Osteoporosis adalah salah satu risiko kesehatan yang bisa terjadi ketika seorang wanita memasuki masa menopause. Hal tersebut disebabkan oleh penurunan produksi estrogen, sebuah hormon yang memiliki peran penting untuk menjaga kepadatan tulang. Tentu saja, salah satu cara untuk mencegah osteoporosis karena penurunan estrogen adalah dengan mengkonsumsi makanan kaya akan vitamin dan mineral. Sejumlah penelitian telah mengungkapkan bahwa wanita yang lagi memasuki masa menopause dapat mengkonsumsi daun kelor karena kaya akan nutrisi, serta bermanfaat bagi kesehatan tulang dan penyerapan kalsium.

 

8. Menjaga kesehatan kulit

Daun kelor juga memiliki beragam manfaat untuk kesehatan kulit, terutama kulit wajah. Hal tersebut berkat dari kandungan antimikroba dan asam linoleat dalamnya. Di Indonesia, daun kelor sudah lama digunakan untuk mencegah penuaan dini dan mengobati jerawat.

 

Cara mengkonsumsi daun kelor

Berikut adalah beberapa cara untuk membuat daun kelor menjadi bagian dari diet sehari-hari dan memaksimalkan khasiatnya menurut sirka.io:

  1. Dicampur dalam adonan risol
  2. Dicampur dengan puding atau agar-agar
  3. Dicampur dalam adonan putu ayu
  4. Dicampur dengan kurma agar ada rasa manis
  5. Dicampur dengan smoothies
  6. Dicampur dengan salad dressing

 

Risiko dampak buruk daun kelor bagi kesehatan tubuh

Mengkonsumsi daun kelor dalam jumlah berlebihan bisa menyebabkan tubuh kelebihan zat besi pada darah, sehingga bisa terjadi hemochromatosis. Selain itu, daun kelor juga bisa berinteraksi buruk dengan obat seperti rifampin yang digunakan sebagai obat tuberkulosis, serta januvia yang merupakan obat diabetes tipe 2.

Published : 01/12/2022
Written By : The Healthy Belly

You Might Like

More Post >
8 MANFAAT KESEHATAN JAMBU BIJI, BISA MENCEGAH DEMAM BERDARAH (DBD)
Continue Reading
RAGAM MANFAAT DAUN PANDAN DAN CARA MENGOLAHNYA
Continue Reading
MEET the AUTHOR
The Healthy Belly

Discussion

Top Picks

MENDENGKUR SAAT TIDUR: PENYEBAB DAN CARA MENGATASINYA
Continue Reading
TRIGLISERIDA TINGGI: MEMAHAMI PENYEBABNYA, DAMPAKNYA DAN CARA MENGELOLANYA
Continue Reading
LELAH SETELAH BANGUN TIDUR: APA PENYEBABNYA DAN CARA MENGATASINYA
Continue Reading
MENGENAL LEMAK TRANS: MENGAPA ANDA HARUS MENGHINDARINYA
Continue Reading