APA ITU GERD (GASTROESOPHAGEAL REFLUX DISEASE): PENYEBAB, GEJALA DAN PENGOBATANNYA

Image by AndreyPopov
Gastroesophageal Reflux Disease, atau lebih dikenal sebagai GERD, adalah masalah kesehatan yang umum terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Penyakit ini melibatkan pergerakan asam lambung dari lambung ke kerongkongan, yang dapat menimbulkan gejala yang tidak nyaman. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai apa itu GERD, penyebabnya, gejala yang biasanya muncul dan pengobatan yang tersedia.
Apa Itu GERD?
Seperti yang dibahas sebelumnya, GERD adalah singkatan dari Gastroesophageal Reflux Disease. Ini adalah kondisi kronis di mana asam lambung naik ke kerongkongan, yang seharusnya tidak terjadi. Sebagai akibat dari refluks asam ini, gejala tidak nyaman seperti nyeri dada, perasaan panas di dada (heartburn) dan gejala lainnya dapat muncul. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, GERD dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan kerongkongan dan erosi gigi.
Penyebab GERD
Penyebab utama GERD adalah disfungsi katup kerongkongan bawah, atau dikenal juga sebagai sfingter esofagus bawah. Katup ini berfungsi untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan. Ketika katup ini tidak berfungsi dengan baik, asam lambung dapat mengalir kembali ke kerongkongan. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan disfungsi katup kerongkongan bawah dan refluks asam meliputi:
1. Pola makan tidak sehat
Pola makan yang tidak sehat adalah salah satu penyebab utama GERD. Beberapa jenis makanan yang dapat memicu GERD antara lain:
- Buah yang asam (tomat, jeruk, lemon)
- Tinggi lemak (gorengan)
- Makanan cepat saji
- Makanan pedas
- Cokelat
Selain itu, kebiasaan makan dalam porsi besar atau makan terlalu cepat juga dapat meningkatkan risiko GERD.
2. Kebiasaan langsung berbaring setelah makan
Langsung berbaring setelah makan dapat mempermudah asam lambung naik ke kerongkongan. Posisi tubuh yang mendatar membuat katup antara lambung dan kerongkongan (sfingter esofagus bagian bawah) menjadi lebih mudah terbuka, sehingga asam lambung dapat mengalir naik.
3. Obesitas
Orang dengan berat badan berlebih atau obesitas lebih rentan mengalami GERD. Tekanan berlebih pada perut akibat timbunan lemak dapat mendorong asam lambung untuk naik ke kerongkongan. Oleh karena itu, menjaga berat badan ideal sangat penting untuk mencegah GERD.
4. Merokok
Merokok juga menjadi salah satu faktor risiko utama GERD. Zat-zat berbahaya dalam rokok dapat melemahkan sfingter esofagus bagian bawah, sehingga asam lambung lebih mudah naik. Selain itu, merokok juga merangsang produksi asam lambung yang berlebihan.
5. Minuman berkafein dan beralkohol
Minuman seperti kopi, teh, soda, serta minuman beralkohol dapat memperburuk kondisi GERD. Kafein dan alkohol diketahui dapat melemaskan sfingter esofagus bagian bawah dan meningkatkan produksi asam lambung. Oleh karena itu, penderita GERD disarankan untuk membatasi atau menghindari konsumsi minuman tersebut.
6. Stres berlebihan
Banyak yang tidak mengetahui bahwa stres berlebihan juga dapat memicu GERD. Ketika stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol, yang dapat meningkatkan produksi asam lambung, dan memperburuk gejala GERD.
7. Obat-obatan tertentu
Beberapa jenis obat-obatan yang dapat menyebabkan atau memperburuk GERD antara lain:
- Obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen dan aspirin
- Obat tekanan darah tinggi tertentu, seperti calcium channel blockers
- Obat penenang
- Antibiotik tertentu
Jika Anda sedang mengkonsumsi obat-obatan tersebut dan mengalami gejala GERD, segera konsultasi dengan Dokter untuk mendapatkan alternatif pengobatan yang lebih aman.
8. Kehamilan
GERD sering terjadi pada wanita hamil akibat peningkatan hormon progesteron, yang menyebabkan sfingter esofagus menjadi lebih lemah. Selain itu, pertumbuhan janin yang membesar juga meningkatkan tekanan pada lambung, sehingga asam lambung lebih mudah naik.
Gejala GERD
Gejala GERD bervariasi dari ringan hingga parah. Beberapa orang mungkin mengalami gejala hanya sesekali, sementara yang lain mengalaminya secara teratur. Beberapa gejala umum GERD adalah:
1. Nyeri dada
Nyeri dada yang sering disebut sebagai heartburn, adalah gejala paling umum GERD. Seperti namanya 'heartburn', gejala akan menimbulkan rasa terbakar di area dada.
2. Regurgitasi
Ini adalah kondisi di mana asam lambung dan makanan kembali ke mulut, seringkali dengan rasa asam.
3. Sulit menelan
Beberapa orang mungkin merasa sulit menelan atau seperti ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan.
4. Batuk kronis
GERD dapat menyebabkan batuk yang tidak merespon pengobatan biasa.
5. Pilek dan sakit tenggorokan
Rasa asam dapat mencapai tenggorokan dan menyebabkan rasa tidak nyaman.
6. Sakit pada bagian atas perut
Terkadang, seseorang yang menderita GERD juga bisa merasakan sakit atau ketidaknyamanan pada bagian atas perut.
7. Mual dan muntah
Beberapa penderita GERD mungkin akan mengalami mual dan muntah.
Pengobatan GERD
Ada beberapa pilihan pengobatan yang tersedia untuk mengelola GERD. Pengobatan harus disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala dan kebutuhan individu. Beberapa opsi pengobatan meliputi:
1. Perubahan gaya hidup
Langkah pertama dalam pengelolaan GERD adalah membuat perubahan gaya hidup. Ini mencakup menghindari makanan dan minuman yang memicu refluks asam, mengendalikan berat badan, menghindari merokok, mengenakan pakaian yang lebih longgar dan mengelola stres dengan baik.
2. Obat-obatan
Beberapa jenis obat dapat mengurangi produksi asam lambung, atau melindungi lapisan kerongkongan dari dampak asam lambung. Obat-obat ini termasuk antasida, penghambat pompa proton (PPI) dan antiasam.
3. Terapi endoskopi
Untuk kasus yang lebih parah, dokter dapat merekomendasikan terapi endoskopi, yang melibatkan penggunaan alat endoskopi untuk memeriksa dan memperbaiki kerusakan pada kerongkongan.
4. Operasi
Pilihan terakhir adalah operasi, yang disebut fundoplikasi. Ini adalah prosedur bedah yang digunakan untuk mengatasi masalah refluks asam lambung. Prosedur ini mengikat atau melipat lambung, untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.
Penting untuk segera berkonsultasi dengan Dokter jika Anda mengalami gejala GERD, terutama jika gejalanya berlangsung lama atau semakin parah. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan bisa merujuk Anda untuk pemeriksaan lebih lanjut jika diperlukan. Penanganan dini dapat mencegah komplikasi serius yang terkait dengan GERD.
Cara Mencegah GERD
Untuk mencegah GERD, berikut adalah beberapa tips yang dapat diambil:
- Makan dalam porsi kecil namun sering
- Hindari makanan pemicu GERD
- Jangan langsung berbaring setelah makan, beri jeda setidaknya 2-3 jam
- Jaga berat badan ideal
- Berhenti merokok
- Kelola stres dengan baik, misalnya lewat meditasi atau olahraga ringan
- Batasi konsumsi kafein, alkohol, dan minuman bersoda
Kesimpulan
GERD, atau dikenal juga sebagai Gastroesophageal Reflux Disease, adalah kondisi kronis yang melibatkan refluks asam lambung ke kerongkongan. Penyebabnya dapat bervariasi, termasuk gaya hidup yang tidak sehat, obesitas dan faktor-faktor lainnya. Gejala umum GERD meliputi nyeri dada, regurgitasi, sulit menelan dan banyak lagi. Pengelolaan GERD melibatkan perubahan gaya hidup, obat-obatan, terapi endoskopi dan dalam kasus yang lebih serius, operasi. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala GERD, untuk mencegah komplikasi yang lebih serius dan meningkatkan kualitas hidup Anda. Jaga kesehatan pencernaan Anda dengan mengikuti saran dokter dan menjalani gaya hidup yang sehat.