Mengenal JOMO (Joy of Missing Out): Seni Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial

Image by JulsIst
Di era digital seperti sekarang, kita sering merasa perlu untuk selalu “terhubung.” Media sosial menampilkan kehidupan orang lain yang tampak sempurna – liburan, karier, pencapaian, hingga hubungan asmara. Dari sinilah muncul istilah FOMO (Fear of Missing Out), yaitu rasa takut tertinggal dari tren atau momen yang sedang terjadi. Namun, belakangan ini muncul konsep baru, yaitu JOMO (Joy of Missing Out). Artikel ini akan membahas apa itu JOMO, manfaatnya bagi kesehatan mental, serta cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Apa Itu JOMO (Joy of Missing Out)
JOMO adalah singkatan dari Joy of Missing Out, yang berarti kebahagiaan karena tidak ikut serta dalam segala hal. Jika FOMO membuat seseorang takut ketinggalan, maka JOMO justru mengajarkan kita untuk menikmati ketenangan ketika memilih tidak ikut dalam tren atau kegiatan tertentu.
Konsep JOMO mendorong seseorang untuk lebih fokus pada diri sendiri, menghargai waktu pribadi, dan tidak membandingkan hidup dengan orang lain. Dengan kata lain, JOMO adalah bentuk kesadaran diri bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu berasal dari “terlihat sibuk” atau “ikut-ikutan,” melainkan dari menikmati apa yang benar-benar penting untuk diri sendiri.
Manfaat Menerapkan JOMO dalam Kehidupan Sehari-hari
Beberapa manfaat bagi kesehatan jika menerapkan JOMO dalam kehidupan sehari-hari adalah:
1. Mengurangi stres dan kecemasan sosial
Terlalu sering membandingkan diri dengan orang lain di media sosial dapat memicu stres dan rasa tidak puas. Dengan JOMO, kamu belajar untuk disconnect dari tekanan sosial dan memberi waktu bagi pikiran untuk beristirahat.
2. Meningkatkan kualitas hidup dan fokus
Saat kamu berhenti merasa harus “ada di mana-mana,” kamu bisa fokus pada hal-hal yang benar-benar berarti. Waktu luang bisa digunakan untuk melakukan hobi, istirahat, atau menghabiskan waktu bersama orang terdekat.
3. Bantu temukan makna hidup yang lebih dalam
JOMO membantu kamu mengenali nilai-nilai pribadi. Kamu belajar untuk membuat keputusan berdasarkan apa yang kamu butuhkan, bukan berdasarkan ekspektasi orang lain.
4. Meningkatkan produktivitas dan kreativitas
Ketika kamu tidak terus-menerus terganggu oleh notifikasi atau tekanan untuk mengikuti tren, otak punya ruang untuk berpikir lebih jernih dan kreatif.
5. Menumbuhkan rasa syukur dan kepuasan diri
Dengan menikmati apa yang kamu miliki saat ini, kamu menjadi lebih bersyukur dan puas, tanpa merasa perlu membandingkan hidupmu dengan orang lain.
Cara Menerapkan JOMO dalam Kehidupan
Beberapa tips untuk menerapkan gaya hidup JOMO adalah:
1. Kurangi waktu di media sosial
Cobalah untuk melakukan digital detox, misalnya tidak membuka media sosial selama beberapa jam atau sehari penuh. Gunakan waktu itu untuk hal lain yang membuatmu tenang.
2. Belajar berkata “Tidak” tanpa rasa bersalah
Tidak semua ajakan atau tren harus kamu ikuti. Katakan “tidak” dengan percaya diri jika itu tidak sejalan dengan kebutuhan atau nilai dirimu.
3. Luangkan waktu untuk diri sendiri
Jadwalkan me time secara rutin untuk membaca buku, berjalan-jalan, atau sekadar menikmati secangkir teh tanpa gangguan gadget.
4. Fokus pada kehidupan nyata
Alih-alih melihat kehidupan orang lain lewat layar, habiskan waktu berkualitas dengan keluarga atau teman-teman di dunia nyata.
5. Berlatih mindfulness
Sadari apa yang kamu rasakan saat ini. Latihan mindfulness membantu kamu menikmati momen dan melepaskan diri dari kekhawatiran yang tidak perlu.
JOMO dan Kesehatan Mental
Konsep JOMO bukan hanya sekadar tren gaya hidup, tetapi juga bentuk perawatan kesehatan mental. Dengan memilih untuk tidak selalu online, kamu memberi kesempatan bagi diri sendiri untuk recharge secara emosional. Hal ini dapat mengurangi risiko kelelahan mental (burnout), meningkatkan kualitas tidur, dan membuatmu lebih tenang dalam menjalani hari.
Menurut beberapa psikolog, menerapkan JOMO dapat membantu seseorang merasa lebih autentik dan bahagia, karena keputusan yang diambil berdasarkan nilai pribadi, bukan tekanan sosial.
Kesimpulan
JOMO (Joy of Missing Out) mengajarkan kita bahwa tidak mengikuti semua hal bukan berarti tertinggal, melainkan langkah menuju kedamaian dan keseimbangan hidup. Dengan JOMO, kita belajar menikmati waktu sendiri, menghargai ketenangan, dan fokus pada hal yang benar-benar bermakna. Di tengah dunia yang serba cepat dan penuh distraksi, mungkin saatnya kita berhenti sejenak, bukan untuk mengejar hal yang lain, tapi untuk menemukan diri sendiri.