Waspada! Ini Dia 6 Tanda-Tanda Tubuh Kekurangan Serat

Image by fcafotodigital
Serat adalah nutrisi penting yang berperan besar dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan, kadar gula darah, hingga berat badan. Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa pola makan hariannya justru sangat rendah serat. Jika kebutuhan serat tidak terpenuhi, tubuh akan memberikan beberapa sinyal yang mudah dikenali. Lantas, apa saja tanda-tanda tersebut? Simak terus artikelnya!
Tanda-Tanda Tubuh Kekurangan Serat
Berikut adalah tanda-tanda bahwa Anda mungkin kekurangan serat, dan perlu segera memperbaiki pola makan:
1. Sering kembung atau sembelit
Kembung dan sembelit adalah gejala paling umum dari kekurangan serat. Serat membantu meningkatkan volume dan tekstur feses, sehingga memudahkan proses buang air besar. Tanpa asupan serat yang cukup, pencernaan melambat dan gas mudah menumpuk dalam usus, menyebabkan perut terasa penuh dan tidak nyaman.
Ciri-cirinya:
- BAB jarang (kurang dari 3 kali per minggu)
- Feses keras dan sulit dikeluarkan
- Perut terasa penuh atau kembung
Jika Anda mengalami hal ini secara rutin, menambah konsumsi buah, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian bisa membantu.
2. Sering ngidam gula atau karbohidrat
Kekurangan serat dapat membuat Anda mudah lapar, dan meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan manis. Serat memperlambat penyerapan gula dalam darah sehingga energi lebih stabil. Tanpa cukup serat, lonjakan dan penurunan gula darah terjadi lebih cepat, sehingga memicu rasa ingin makan makanan manis.
Tanda lainnya:
- Mudah lelah setelah makan
- Cepat lapar padahal baru makan
- Tidak bisa menahan diri terhadap camilan manis
3. Berat badan naik tanpa sebab
Serat larut dapat membantu mengontrol nafsu makan dengan membuat Anda kenyang lebih lama. Ketika asupan serat rendah, porsi makan cenderung berlebihan karena rasa kenyang tidak bertahan lama. Akibatnya, kalori harian meningkat dan berat badan pun naik.
Serat juga membantu mengatur metabolisme dan menjaga kesehatan bakteri baik di usus yang berperan dalam pengendalian berat badan.
4. Pencernaan terasa lambat dan tidak nyaman
Selain menyebabkan sembelit, pola makan rendah serat juga membuat proses pencernaan berjalan lebih lambat. Anda mungkin merasa makanan seperti “mengendap” lebih lama di perut, mudah begah, atau sering bersendawa.
Hal ini terjadi karena serat membantu mempercepat transit makanan di saluran pencernaan dan menyeimbangkan mikrobiota usus. Tanpa serat yang cukup, kerja saluran pencernaan jadi lebih berat.
5. Masalah kulit
Kekurangan serat juga dapat berdampak pada kondisi kulit. Saat pencernaan tidak optimal, proses detoksifikasi tubuh menjadi terhambat sehingga racun lebih mudah menumpuk dalam tubuh.
Dampaknya bisa muncul sebagai:
- Jerawat
- Kulit kusam
- Peradangan pada kulit
Serat dapat membantu proses pembuangan zat sisa melalui saluran pencernaan, sehingga asupannya yang kurang dapat mempengaruhi kesehatan kulit secara keseluruhan.
6. Cepat lapar setelah makan
Jika Anda merasa lapar lagi dalam 1-2 jam setelah makan, itu bisa jadi tanda kuat bahwa makanan Anda rendah serat. Serat memperlambat proses pencernaan, membuat energi dilepaskan secara bertahap. Tanpa serat, makanan lebih cepat dicerna, sehingga tubuh “meminta” tambahan energi lebih cepat.
Biasanya disertai dengan:
- Sulit mengontrol porsi makan
- Sering ngemil meski sudah makan besar
- Mudah merasa tidak puas setelah makan
Cara Mengatasi Kekurangan Serat
Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas, berikut adalah beberapa langkah sederhana untuk meningkatkan asupan serat harian:
- Tambahkan sayur di setiap kali makan
- Konsumsi buah utuh, bukan jus
- Pilih biji-bijian utuh (whole grains)
- Makan kacang-kacangan dan biji-bijian
- Tingkatkan asupan serat secara bertahap agar tidak kembung
Kesimpulan
Kekurangan serat dapat mempengaruhi pencernaan, berat badan, energi, hingga kesehatan kulit Anda. Jika Anda mengalami gejala seperti kembung atau sembelit, sering ngidam gula, berat badan naik, pencernaan lambat, kulit bermasalah, atau cepat lapar setelah makan, mungkin sudah saatnya meningkatkan asupan serat harian. Dengan pola makan lebih seimbang, kesehatan tubuh dapat kembali optimal.