Apakah Gula Aren Lebih Sehat Daripada Gula Putih? Ini Dia Penjelasannya!

Apakah Gula Aren Lebih Sehat Daripada Gula Putih? Ini Dia Penjelasannya!
Image by ROHE Creative Studio

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak orang mulai beralih dari gula putih ke gula aren karena dianggap lebih alami dan sehat. Namun, benarkah gula aren lebih baik untuk kesehatan daripada gula putih? Artikel ini akan membahas perbandingan keduanya dari segi nutrisi, indeks glikemik, manfaat, dan potensi risikonya.


Perbedaan Dasar Antara Gula Aren dan Gula Pasir

Gula aren berasal dari nira pohon aren (Arenga pinnata) yang dimasak hingga mengental dan mengkristal. Proses pembuatannya tergolong alami dan minim bahan kimia. Sedangkan gula putih umumnya berasal dari tebu atau bit gula, yang diproses hingga menjadi sukrosa murni berwarna putih.

Perbedaan proses inilah yang membuat gula aren masih mengandung mineral alami seperti kalium, magnesium, zat besi, dan zinc, sementara gula pasir hampir seluruhnya hanya mengandung karbohidrat sederhana tanpa tambahan nutrisi.


Kandungan Nutrisi Gula Aren vs. Gula Pasir

Meski sama-sama memberikan rasa manis, kandungan nutrisinya cukup berbeda.


Kandungan nutrisi dalam 100 gram gula aren:

Kalori: 380 kkal
Karbohidrat: 95 gram
Kalium: 1 gram
Magnesium: 29 miligram
Zat besi: 2 miligram


Kandungan nutrisi dalam 100 gram gula pasir:

Kalori: 387 kkal
Karbohidrat: 100 gram
Mineral & vitamin: Hampir tidak ada

Dari segi nutrisi, gula aren memang unggul karena masih mengandung mineral penting yang bermanfaat bagi tubuh, meskipun jumlahnya tidak terlalu besar.


Indeks Glikemik Yang Lebih Rendah

Salah satu alasan utama gula aren dianggap lebih sehat adalah karena indeks glikemiknya (GI) yang lebih rendah, yaitu sekitar 35-54, sementara gula putih memiliki GI sekitar 65.

Artinya, gula aren tidak meningkatkan kadar gula darah secepat gula pasir, sehingga bisa menjadi pilihan yang lebih baik bagi penderita pra-diabetes atau mereka yang ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil. Namun, bukan berarti gula aren bisa dikonsumsi tanpa batas.


Manfaat Gula Aren Untuk Tubuh

Berikut beberapa manfaat gula aren jika dikonsumsi dalam jumlah wajar:

  • Menjaga energi tubuh: Kandungan karbohidratnya memberikan energi cepat
  • Mendukung kesehatan pencernaan: Mengandung sedikit serat alami dari nira
  • Menyumbang mineral alami: Seperti kalium dan zat besi yang baik untuk keseimbangan cairan tubuh dan pembentukan sel darah merah
  • Lebih ramah bagi penderita diabetes ringan: Karena indeks glikemiknya lebih rendah dibanding gula pasir


Risiko dan Batas Konsumsi

Walaupun gula aren lebih alami, tetap saja ia adalah gula yang tinggi kalori dan karbohidrat. Mengonsumsinya berlebihan bisa menyebabkan peningkatan berat badan, resistensi insulin, dan risiko diabetes dalam jangka panjang.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, maksimal asupan gula harian adalah 4 sendok makan (sekitar 50 gram) per hari. Jumlah ini berlaku untuk semua jenis gula, termasuk gula aren.


Kesimpulan

Secara keseluruhan, gula aren memang sedikit lebih sehat daripada gula pasir karena mengandung mineral alami dan memiliki indeks glikemik yang lebih rendah. Namun, dari sisi kalori dan efek terhadap kadar gula darah, keduanya tidak berbeda jauh jika dikonsumsi berlebihan.

Jika kamu ingin menjaga kesehatan, cobalah mengurangi konsumsi gula secara umum dan beralih ke sumber rasa manis alami seperti buah-buahan segar. Mengganti gula pasir dengan gula aren boleh saja, tetapi tetap dalam jumlah yang wajar.

Published : 17/10/2025
Written By : The Healthy Belly

You Might Like

More Post >
FiberCreme: Apakah Lebih Sehat Daripada Santan?
Continue Reading
Bagaimana Jenis Air Mempengaruhi Hasil Akhir Baking
Continue Reading
MEET the AUTHOR
The Healthy Belly

Discussion

Top Picks

5 Pemanis Yang Aman Untuk Pengidap Diabetes: Pilihan Sehat Pengganti Gula
Continue Reading
Cara Menyimpan Nasi Lebih Agar Tetap Pulen dan Tidak Cepat Basi
Continue Reading
Mengenal Plant Based Diet: Manfaat, Jenis dan Cara Memulainya
Continue Reading
Waspadai! 10 Makanan Yang Berbahaya Jika Dimakan Mentah
Continue Reading