Cara Menyimpan Nasi Lebih Agar Tetap Pulen dan Tidak Cepat Basi

Cara Menyimpan Nasi Lebih Agar Tetap Pulen dan Tidak Cepat Basi
Image by Stefan Tomic

Nasi adalah makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun, sering kali kita memasak nasi terlalu banyak hingga tersisa. Sayangnya, nasi yang disimpan sembarangan bisa cepat basi, berbau tidak sedap, dan bahkan berjamur. Agar nasi lebih tahan lama dan tetap enak saat disantap, ada beberapa cara menyimpan nasi lebih yang bisa kamu ikuti.


Cara Menyimpan Nasi Lebih

Beberapa cara untuk menyimpan nasi lebih agar tidak cepat basi adalah:


1. Biarkan nasi adem sebelum disimpan

Salah satu kesalahan umum adalah langsung menyimpan nasi panas, ke dalam wadah tertutup atau kulkas. Hal ini bisa membuat uap air terperangkap dan menyebabkan nasi menjadi lembap, serta cepat basi.

Sebaiknya, biarkan nasi adem terlebih dahulu pada suhu ruang (sekitar 30-60 menit) sebelum disimpan. Jangan biarkan nasi adem terlalu lama, karena bisa terkontaminasi bakteri dari udara lingkungan sekitar.


2. Gunakan wadah kedap udara

Setelah nasi sudah adem, simpan dalam wadah tertutup rapat atau kedap udara. Tujuannya adalah untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur akibat kelembapan udara. Wadah berbahan kaca atau plastik food grade sangat direkomendasikan. Pastikan juga untuk tutup wadah hingga benar-benar rapat, agar nasi tidak mengering atau menyerap bau dari makanan lain di kulkas.


3. Simpan di kulkas

Nasi yang disimpan pada suhu ruang biasanya hanya bertahan 6-8 jam sebelum mulai basi, terutama di daerah tropis seperti Indonesia. Oleh karena itu, simpan nasi di dalam kulkas agar tahan hingga 2-3 hari.

Suhu dingin kulkas akan memperlambat pertumbuhan bakteri Bacillus cereus, yang sering menjadi penyebab nasi basi. Saat ingin dikonsumsi kembali, hangatkan nasi dengan kukusan atau microwave agar teksturnya kembali pulen.


4. Pisahkan porsi nasi sebelum dimasukkan ke freezer

Jika kamu ingin menyimpan nasi lebih dari 3 hari, simpan dalam freezer. Bekukan nasi dalam porsi lebih kecil agar lebih mudah diambil sesuai kebutuhan.

Caranya, masukkan nasi ke dalam plastik ziplock atau wadah tertutup, lalu tekan hingga udara keluar sebelum ditutup. Nasi beku bisa bertahan hingga 1 bulan. Untuk menghangatkannya, pindahkan nasi dari freezer ke kulkas semalaman sebelum dipanaskan.


5. Hindari menyimpan nasi di rice cooker terlalu lama

Meski rice cooker memiliki fungsi “keep warm”, menyimpan nasi di dalamnya lebih dari 12 jam bisa membuat nasi kering, menguning, dan berbau.

Jika nasi tidak habis dalam beberapa jam, lebih baik matikan rice cooker, biarkan nasi adem, lalu simpan di kulkas. Saat ingin dimakan lagi, panaskan nasi dengan tambahan sedikit air agar kembali lembut.


6. Jangan campur nasi dengan lauk

Menyimpan nasi yang sudah tercampur lauk seperti sambal, ayam, atau sayur, bisa mempercepat proses pembusukan. Bumbu dan minyak dari lauk dapat membuat nasi cepat lembap dan basi. Simpan nasi dan lauk secara terpisah dalam wadah masing-masing, agar lebih tahan lama dan higienis.


Ciri-Ciri Nasi Sudah Tidak Layak Dimakan

Sebelum mengonsumsi nasi sisa, pastikan tidak ada tanda-tanda berikut:

  • Berbau asam atau tidak sedap
  • Tekstur lengket atau berlendir
  • Muncul bintik hitam atau jamur

Jika menemukan tanda-tanda tersebut, segera buang nasi tersebut agar tidak menyebabkan keracunan makanan


Kesimpulan

Menyimpan nasi lebih agar tidak cepat basi membutuhkan cara yang tepat, mulai dari pendinginan, penggunaan wadah kedap udara, hingga penyimpanan di kulkas atau freezer. Dengan langkah-langkah ini, kamu bisa menghemat waktu dan mengurangi pemborosan makanan tanpa mengorbankan rasa dan kualitas nasi.

Published : 14/10/2025
Written By : The Healthy Belly

You Might Like

More Post >
Tips Untuk Menyimpan Alpukat Yang Sudah Dipotong Agar Tetap Segar dan Tidak Menghitam
Continue Reading
Cara Mengenali Makanan Basi Untuk Mencegah Keracunan Makanan
Continue Reading
MEET the AUTHOR
The Healthy Belly

Discussion

Top Picks

Apakah Gula Aren Lebih Sehat Daripada Gula Putih? Ini Dia Penjelasannya!
Continue Reading
5 Pemanis Yang Aman Untuk Pengidap Diabetes: Pilihan Sehat Pengganti Gula
Continue Reading
FiberCreme: Apakah Lebih Sehat Daripada Santan?
Continue Reading
Bagaimana Jenis Air Mempengaruhi Hasil Akhir Baking
Continue Reading