Bahaya Makan Kentang Yang Sudah Bertunas Bagi Kesehatan

Image by Viktoriia Oleinichenko
Kentang merupakan salah satu bahan makanan pokok yang sering dikonsumsi banyak orang. Selain rasanya yang enak dan mudah diolah, kentang juga kaya akan karbohidrat, vitamin C, kalium, serta serat. Namun, tidak semua kentang aman untuk dimakan. Kentang yang sudah bertunas atau muncul kecambah kecil, perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan risiko kesehatan serius.
Mengapa Kentang Bisa Bertunas
Kentang adalah umbi yang masih hidup meskipun sudah dipanen. Jika disimpan terlalu lama, terutama pada suhu hangat dan lembap, kentang akan bertunas secara alami. Tunas ini merupakan bagian dari proses perkecambahan kentang untuk tumbuh menjadi tanaman baru. Sayangnya ketika bertunas, kentang akan mengalami perubahan kandungan kimia, yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Kandungan Berbahaya Pada Kentang Bertunas
Kentang yang sudah bertunas mengandung senyawa glikoalkaloid, terutama solanin dan chaconine. Kedua zat ini bisa bersifat racun jika dikonsumsi dalam jumlah tertentu. Kandungan solanin biasanya lebih banyak pada bagian kentang yang berwarna hijau, yang bertunas, dan kulit kentang yang rusak.
Dampak Konsumsi Solanin
Mengonsumsi kentang yang sudah bertunas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti:
1. Gangguan pencernaan
Solanin dapat mengiritasi saluran pencernaan dan memicu mual, muntah, sakit perut, dan diare.
2. Keracunan makanan
Dalam jumlah tinggi, solanin bisa menyebabkan keracunan serius, dan memicu gejala seperti pusing, sakit kepala, hingga gangguan saraf.
3. Masalah sistem saraf
Solanin bekerja sebagai racun saraf (neurotoksin). Jika dikonsumsi terlalu banyak, solanin bisa mempengaruhi fungsi saraf, menyebabkan tremor, halusinasi, bahkan kelumpuhan pada kasus ekstrem.
4. Risiko fatal
Meski jarang, keracunan solanin dalam kadar tinggi bisa berujung fatal, terutama jika tidak segera ditangani.
Bolehkah Kentang Bertunas Dimakan
Beberapa orang mungkin berpikir cukup membuang tunasnya lalu memasak kentang seperti biasa. Namun, hal ini tidak sepenuhnya aman. Meski tunas sudah dibuang, kandungan solanin bisa tetap menyebar ke bagian kentang lainnya, terutama jika kentang sudah berubah warna menjadi hijau, keriput, atau terasa pahit saat dimakan.
Jika kentang hanya memiliki tunas kecil dan belum berubah warna, sebagian orang masih menggunakannya dengan membuang tunas serta bagian hijau. Akan tetapi, dari sisi kesehatan, sebaiknya hindari mengonsumsi kentang yang sudah bertunas untuk mencegah risiko keracunan.
Cara Menyimpan Kentang Agar Tidak Cepat Bertunas
Agar kentang tidak cepat bertunas, simpan dengan cara:
- Simpan di tempat yang sejuk dan kering (sekitar 7–10°C)
- Hindari paparan sinar matahari langsung karena dapat mempercepat proses bertunas dan perubahan warna hijau
- Simpan dalam wadah terbuka, seperti keranjang atau kotak karton, agar sirkulasi udara baik
- Pisahkan dari buah-buahan tertentu, seperti apel atau pisang, yang menghasilkan etilen, gas yang mempercepat perkecambahan
Kesimpulan
Kentang memang kaya gizi dan menjadi sumber energi yang baik. Namun, kentang yang sudah bertunas tidak aman dikonsumsi karena mengandung solanin dan chaconine yang beracun. Gejalanya bisa berupa gangguan pencernaan, masalah saraf, hingga keracunan serius. Untuk menjaga kesehatan, sebaiknya konsumsi kentang yang masih segar, simpan dengan benar, dan segera buang kentang yang sudah bertunas atau berubah warna.