Diet OMAD (One Meal A Day): Manfaat dan Resikonya Bagi Kesehatan, Serta Tips Aman Melakukannya

Diet OMAD (One Meal A Day): Manfaat dan Resikonya Bagi Kesehatan, Serta Tips Aman Melakukannya
Image by Graphicscoco

Diet OMAD atau One Meal A Day, adalah pola makan yang semakin populer di kalangan mereka yang ingin menurunkan berat badan dengan cepat. Konsepnya sederhana: Anda hanya makan satu kali dalam sehari, lalu berpuasa selama 23 jam sisanya. Meskipun terlihat ekstrem, banyak orang mengklaim diet ini efektif untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan fokus. Namun sebelum mencobanya, penting untuk memahami manfaat, risiko, dan cara aman melakukannya.


Apa Itu Diet OMAD

Diet OMAD merupakan bentuk ekstrem dari intermittent fasting. Dalam pola ini, seseorang hanya diperbolehkan makan satu kali sehari (biasanya dalam waktu makan 1 jam), dan berpuasa selama 23 jam berikutnya. Selama waktu puasa, hanya air putih, teh tanpa gula, atau kopi hitam yang boleh dikonsumsi.

Tujuan utama dari diet ini adalah untuk membuat tubuh memasuki kondisi ketosis, yaitu ketika tubuh membakar lemak sebagai sumber energi utama karena kekurangan asupan kalori dari makanan.


Manfaat Diet OMAD

Meskipun terdengar berat, diet OMAD memiliki beberapa manfaat jika dilakukan dengan benar dan disertai pemilihan makanan yang sehat.


1. Mengurangi berat badan dengan cepat

Dengan hanya makan sekali sehari, asupan kalori otomatis berkurang secara signifikan. Hal ini membantu menciptakan defisit kalori, yang penting untuk menurunkan berat badan.


2. Meningkatkan konsentrasi dan fokus

Selama berpuasa, tubuh tidak sibuk mencerna makanan sehingga energi dapat dialihkan untuk meningkatkan fokus dan produktivitas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan kejernihan mental.


3. Meningkatkan sensitivitas insulin

Diet OMAD dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin, yang baik untuk mencegah risiko diabetes tipe 2.


4. Memperbaiki saluran pencernaan

Dengan memberi waktu istirahat yang cukup pada sistem pencernaan, tubuh dapat memperbaiki sel-sel usus dan meningkatkan penyerapan nutrisi secara lebih efisien.


Risiko dan Efek Samping Diet OMAD

Walaupun bermanfaat, diet OMAD tidak cocok untuk semua orang. Jika dilakukan secara sembarangan, diet ini bisa menimbulkan berbagai efek negatif, seperti:


1. Kekurangan nutrisi

Hanya makan sekali sehari bisa membuat tubuh kekurangan vitamin, mineral, dan makronutrien penting seperti protein dan serat. Jika asupan tidak seimbang, resiko anemia, lemas, dan gangguan metabolisme bisa meningkat.


2. Rasa lapar berlebihan

Menahan lapar selama 23 jam dapat menyebabkan makan berlebihan saat waktu makan tiba. Akibatnya, tujuan penurunan berat badan bisa gagal karena kalori yang masuk justru berlebih.


3. Menurunnya energi dan mood

Pada tahap awal, banyak orang mengalami kelelahan, pusing, atau mudah marah karena kadar gula darah yang tidak stabil.


4. Tidak disarankan untuk orang tertentu

Diet OMAD sebaiknya tidak dilakukan oleh ibu hamil, menyusui, anak-anak, lansia, atau orang dengan kondisi medis tertentu seperti diabetes dan gangguan makan (eating disorder).


Tips Untuk Melakukan Diet OMAD

Jika Anda ingin mencoba diet OMAD, lakukan dengan cara yang aman dan bertahap.


1. Mulai dengan puasa bertahap

Sebelum langsung ke OMAD, coba dulu pola intermittent fasting 16:8 atau 18:6 agar tubuh beradaptasi dengan pola puasa panjang.


2. Pilih makanan bernutrisi

Saat waktu makan tiba, pilih makanan yang seimbang:

  • Sumber protein: Ikan, ayam, telur
  • Karbohidrat kompleks: Nasi merah, kentang, quinoa
  • Lemak sehat: Alpukat, kacang, minyak zaitun
  • Sayur dan buah


3. Tetap terhidrasi

Minum air putih yang cukup selama berpuasa sangat penting untuk menjaga metabolisme dan mencegah dehidrasi.


4. Perhatikan sinyal tubuh

Jika merasa lemas, pusing, atau jantung berdebar, hentikan diet OMAD dan konsultasi dengan Dokter atau ahli gizi.


Kesimpulan

Diet OMAD (One Meal A Day) dapat membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan fokus, tetapi juga berisiko menyebabkan kekurangan nutrisi jika tidak dilakukan dengan bijak. Diet ini tidak cocok untuk semua orang, terutama bagi yang memiliki kondisi kesehatan tertentu. Jika Anda ingin mencobanya, lakukan secara bertahap, pilih makanan yang bergizi seimbang, dan selalu dengarkan tubuh Anda.

Published : 24/10/2025
Written By : The Healthy Belly

You Might Like

More Post >
Water Fasting: Manfaat dan Resikonya Bagi Kesehatan Yang Perlu Diketahui
Continue Reading
6 Buah-buahan Yang Tidak Boleh Dimakan Pengidap Diabetes: Waspadai Kandungan Gula Alaminya
Continue Reading
MEET the AUTHOR
The Healthy Belly

Discussion

Top Picks

Cara Menghilangkan Panas Cabai di Tangan dengan Cepat dan Efektif
Continue Reading
7 Tanda-Tanda Udang Sudah Tidak Layak Dikonsumsi: Jangan Sampai Salah Pilih!
Continue Reading
Sendawa Bayi: Cara Melakukannya dan Pentingnya Bagi Kesehatan Pencernaan Si Kecil
Continue Reading
Apakah Gula Aren Lebih Sehat Daripada Gula Putih? Ini Dia Penjelasannya!
Continue Reading