KELOID: PENYEBAB, GEJALA DAN CARA MENGATASINYA

Image by Arturo Peña Romano Medina
Keloid adalah jaringan parut yang tumbuh secara berlebihan di area kulit yang mengalami luka. Tidak seperti bekas luka biasa, keloid dapat terus tumbuh, bahkan setelah luka sembuh. Bentuknya menonjol, berwarna lebih gelap dari kulit sekitarnya, dan bisa menyebabkan rasa gatal atau tidak nyaman.
Meski tidak berbahaya, kondisi ini sering menjadi masalah estetika karena dapat tumbuh cukup besar dan mencolok. Keloid bisa terbentuk di mana saja, namun paling sering muncul di dada, bahu, punggung, leher, dan daun telinga.
Penyebab Keloid
Keloid terbentuk ketika proses penyembuhan luka mengalami gangguan. Tubuh memproduksi kolagen secara berlebihan sehingga menyebabkan jaringan parut menebal dan membesar. Berikut adalah beberapa faktor yang bisa memicu terbentuknya keloid:
- Luka bekas jerawat
- Bekas operasi atau sayatan
- Luka bakar
- Tindik dan tato
- Cacat lahir atau luka kecil yang meradang
Selain itu, faktor genetik juga berperan. Jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan keloid, risiko untuk mengalaminya pun lebih tinggi.
Ciri-Ciri dan Gejala Keloid
Keloid memiliki penampilan yang khas, dan biasanya disertai gejala seperti:
- Benjolan menonjol yang berwarna merah muda, ungu, atau lebih gelap dari kulit sekitarnya
- Pertumbuhan jaringan yang melampaui batas luka awal
- Tekstur kulit menjadi kenyal atau keras
- Rasa gatal atau nyeri di area keloid, terutama saat awal terbentuk
- Ukuran keloid bisa bertambah seiring waktu
Meskipun tidak bersifat kanker atau menular, keloid bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan menurunkan rasa percaya diri.
Cara Mengatasi dan Mengobati Keloid
Pengobatan keloid bertujuan untuk mengecilkan ukurannya, mengurangi gejala, dan mencegah pertumbuhan lebih lanjut. Berikut adalah beberapa metode yang umum digunakan:
1. Suntikan kortikosteroid
Suntikan ini dapat membantu mengempiskan keloid secara perlahan. Biasanya dilakukan setiap beberapa minggu, hingga keloid mengecil.
2. Laser
Terapi laser digunakan untuk mengurangi warna dan ketebalan keloid. Hasilnya cukup baik, terutama jika dikombinasikan dengan perawatan lain.
3. Cryotherapy
Metode ini melibatkan pembekuan keloid dengan nitrogen cair, agar sel-sel jaringan abnormal mati dan mengecil.
4. Operasi pengangkatan
Keloid dapat diangkat secara bedah, namun berisiko tumbuh kembali, bahkan lebih besar, jika tidak dikombinasikan dengan terapi pencegahan.
5. Salep atau gel silicone
Produk ini membantu meratakan permukaan kulit dan mencegah keloid membesar.
6. Radiasi
Dalam beberapa kasus, terapi radiasi digunakan pasca operasi untuk mencegah keloid tumbuh kembali. Namun, prosedur ini jarang dilakukan karena risiko efek samping.
Cara Mencegah Keloid
Meskipun tidak selalu bisa dicegah, beberapa langkah berikut dapat membantu menurunkan risiko terbentuknya keloid:
- Hindari tindik, tato, atau operasi yang tidak perlu jika Anda memiliki riwayat keloid
- Rawat luka dengan baik agar tidak meradang atau infeksi
- Gunakan salep atau plester silikon segera setelah luka mulai sembuh
- Konsultasi dengan Dokter kulit jika luka tampak mulai menebal
Kesimpulan
Keloid adalah kondisi kulit yang ditandai dengan pertumbuhan jaringan parut berlebih. Meskipun tidak membahayakan kesehatan secara langsung, keloid bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu penampilan. Jika Anda memiliki keloid yang membesar atau terasa sakit, sebaiknya konsultasi dengan Dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.