MUKA BERMINYAK: PENYEBAB UTAMA DAN CARA MENGATASINYA
Image by Boyloso
Muka berminyak adalah masalah kulit yang sering dihadapi banyak orang. Selain membuat tampilan wajah terlihat mengkilap, kondisi ini juga bisa menyebabkan masalah kulit lain seperti jerawat dan komedo. Penyebab muka berminyak bisa sangat beragam, mulai dari faktor genetik hingga gaya hidup. Untuk mengatasi masalah ini dengan tepat, penting untuk memahami penyebabnya terlebih dahulu. Berikut adalah beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan wajah berminyak, dan tips untuk mengatasinya.
Penyebab dan Cara Mengatasi Muka Berminyak
Berikut adalah 8 penyebab utama muka berminyak dan cara mengatasinya:
1. Faktor genetik
Faktor genetik merupakan salah satu penyebab utama wajah berminyak. Jika orang tua atau keluarga memiliki jenis kulit berminyak, kemungkinan besar Anda juga akan mengalami hal yang sama. Kelenjar sebaceous yang menghasilkan minyak alami di kulit cenderung lebih aktif pada orang dengan kulit berminyak. Ini adalah hal yang sulit dihindari karena bersifat alami dan diwariskan.
Cara mengatasinya
Meskipun tidak dapat mengubah genetik, Anda bisa mengontrol produksi minyak di wajah dengan menggunakan produk perawatan kulit yang diformulasikan khusus untuk kulit berminyak. Pilihlah pembersih wajah dengan kandungan salicylic acid atau tea tree oil, yang dapat membantu mengontrol minyak berlebih tanpa membuat kulit menjadi kering.
2. Pori-pori besar
Pori-pori besar pada wajah juga bisa menjadi salah satu penyebab wajah berminyak. Pori-pori yang besar memungkinkan lebih banyak minyak diproduksi, dan keluar ke permukaan kulit. Ini sering kali terkait dengan faktor genetik, atau bisa juga disebabkan oleh paparan sinar matahari yang berlebihan serta penuaan.
Cara mengatasinya
Gunakan produk perawatan yang mengandung retinol atau niacinamide, yang dapat membantu memperkecil tampilan pori-pori. Selain itu, menjaga kebersihan kulit dengan rutin mencuci muka setidaknya dua kali sehari dan eksfoliasi secara teratur, dapat mencegah pori-pori tersumbat.
3. Pubertas
Saat memasuki masa pubertas, perubahan hormon dalam tubuh bisa menyebabkan produksi minyak berlebihan pada kulit. Hormon androgen, yang meningkat pada masa pubertas, merangsang kelenjar minyak untuk bekerja lebih aktif. Inilah sebabnya banyak remaja mengalami kulit berminyak dan jerawat selama masa pubertas.
Cara mengatasinya
Untuk mengatasi kulit berminyak pada masa pubertas, gunakan pembersih wajah yang lembut namun efektif mengontrol minyak. Hindari produk yang terlalu keras karena bisa menyebabkan iritasi, dan justru meningkatkan produksi minyak.
4. Pola makan tinggi gula dan karbohidrat
Mengkonsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat juga bisa mempengaruhi kondisi kulit. Makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti roti putih, nasi, dan gula, dapat meningkatan produksi insulin dalam tubuh. Peningkatan insulin ini dapat merangsang produksi minyak berlebih di kulit.
Cara mengatasinya
Kurangi asupan makanan yang tinggi gula dan karbohidrat sederhana. Sebaiknya, perbanyak makanan yang kaya akan serat, protein, dan lemak sehat, seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan ikan. Pola makan yang sehat tidak hanya baik untuk tubuh, tetapi juga dapat membantu menyeimbangkan kondisi kulit.
5. Menggunakan produk skincare yang tidak sesuai
Menggunakan produk skincare yang tidak sesuai dengan jenis kulit bisa menyebabkan produksi minyak berlebih. Misalnya, penggunaan produk yang terlalu berat atau berbasis minyak, pada kulit yang sudah berminyak, akan memperburuk kondisi ini.
Cara mengatasinya
Pilih produk perawatan kulit yang bersifat oil-free dan non-comedogenic, artinya produk tersebut tidak akan menyumbat pori-pori. Hindari penggunaan krim atau lotion yang terlalu berat, dan beralihlah ke pelembap berbasis gel yang lebih ringan di kulit.
6. Terlalu sering melakukan eksfoliasi kulit muka
Eksfoliasi atau pengelupasan sel kulit mati memang penting untuk menjaga kebersihan kulit, namun jika dilakukan terlalu sering, ini dapat menyebabkan iritasi dan membuat kulit memproduksi lebih banyak minyak sebagai kompensasi. Kulit yang teriritasi akan mencoba melindungi dirinya dengan menghasilkan minyak berlebih.
Cara mengatasinya
Lakukan eksfoliasi maksimal dua kali dalam seminggu dengan produk yang lembut. Hindari scrub yang terlalu kasar, dan pilih eksfoliator berbasis asam seperti lactic acid atau glycolic acid, yang lebih lembut namun efektif membersihkan pori-pori.
7. Jarang menggunakan pelembap dan tabir surya
Banyak orang dengan kulit berminyak cenderung menghindari pelembap (moisturizer) dan tabir surya (sun block) karena takut membuat kulit semakin berminyak. Padahal, melewatkan langkah ini justru bisa menyebabkan kulit menjadi lebih berminyak. Kulit yang tidak terhidrasi dengan baik akan memproduksi lebih banyak minyak untuk menggantikan kelembapan yang hilang.
Cara mengatasinya
Gunakan pelembap ringan yang bersifat oil-free, dan pilih tabir surya yang memiliki tekstur gel atau berbasis air. Ini akan membantu melindungi kulit dari sinar UV tanpa membuat wajah terlihat berminyak.
8. Cuaca yang panas dan lembap
Cuaca yang panas dan lembap dapat meningkatkan produksi minyak di kulit. Kondisi ini sering terjadi di negara tropis seperti Indonesia, di mana suhu udara tinggi dan kelembapan yang tinggi memicu kelenjar sebaceous untuk bekerja lebih aktif.
Cara mengatasinya
Selalu gunakan tabir surya, serta pilih produk perawatan kulit yang ringan, yang dapat menyerap minyak berlebih. Selain itu, bawa tisu penyerap minyak untuk menyeka kelebihan minyak di wajah sepanjang hari tanpa harus mencuci muka secara berlebihan.
Penutup
Dengan memahami penyebab muka berminyak dan cara mengatasinya, Anda dapat lebih mudah merawat kulit wajah dan menjaga keseimbangan minyak di kulit.